Jumat, 14 Februari 2014

Accord Prestige 1986 milik Arina Ephipania


      Setelah Mocca membintangi produk kopi ABC Mocca, kami berempat ketiban rejeki yang cukup lumayan. Saya memutuskan untuk menggunakan hasil honor untuk membeli mobil, namun karena jumlahnya tidak cukup untuk mobil baru–dan saya benci menyicil­–akhirnya diputuskan untuk mencari mobil bekas layak pakai.

     Saya mulai berburu dan rajin beli koran lokal untuk melihat iklan yang dimuat. Bapak saya selalu berpesan untuk tidak nekat membeli mobil buatan Eropa, walaupun sempat tergoda untuk membeli VW, namun saya teringat petuah beliau. Setelah beberapa minggu pencarian, suatu hari saya membaca “Accord Prestige 1986, 20jt”  Wah! Cocok nih sama budget. Saya ditemani Riko (gitaris) dan Rio (bassist 70′s orgasm club) mencari lokasi mobil yang terletak di jalan Tamansari, Bandung.

       Untuk pertamakalinya saya berjumpa dengan mobil hijau tua Accord plat E 168 P–katanya itu nomor hokki.Dari bentuk luarnya sih saya tidak merasa ada yang istimewa­, bahkan rada norak menurut saya. Ingin jadi mobil racing namun tidak kesampaian. Kemudian, sang pemilik menyodorkan kunci kendaraan tersebut dan saya malah mengopernya ke Rio karena kurang pede untuk menyupir mobil orang, lalu kami berempat masuk ke mobil dan melakukan test drive.”Vruuum” Knalpotnya ribut sekali! Setirnya kecil, sementara ban mobil pake velg 16–diduga buatan Surabaya–dan sang empunya pun berterus terang bahwaseal power steering-nya bocor, sehingga dia harus mengisi ulang setiap tiga hari sekali.

       Setelah satu putaran sang pemilik mobil turun, lalu bertanya “Kok gak nyobain sndiri sih, mbak?” Bener juga ya! Mau beli mobil kok nyuruh orang..hahaha.Bapak mempersilahkan saya mencoba lagi, namun beliau permisi karena dipanggil istrinya. Akhirnya saya memberanikan diri untuk mencoba satu putaran dan disitulah Rio dengan setengah histeris, “De! Alus ieu mobilna!” Saya balik merespon”Oh nyaaak?” Karena tampang mobil yang kurang meyakinkan saya tidak langsung percaya.

       Saya mencoba satu putaran, seumur-umur saya belum pernah mengendarai mobil dengan setir seringan itu dan tenaganya juga sangat besar. Maklum, dari kecil keluarga saya pakai Hijet 1000 dan saya belum pernah menyetir sedan. Melihat Rio yang sumringah sepanjang jalan membuat saya yakin bahwa mobil itu adalah pilihan yang tepat.

        Kemudian kami kembali ke rumah sang bapak dan melakukan transaksi via atm hari itu juga. Tentu saja awal-awal punya mobil ini sangat penuh perjuangan. Mogok beberapa kali, keluar masuk bengkel tak terhitung banyaknya. Tidak sedikit honor manggung hanya lewat begitu saja karena saya ingin mengembalikannya ke bentuk standar. Tapi saya tidak perduli karena saya sayang sekali dengan Dobby–begitulah kunamakan mobil ini
.

Mobil tersebut sekarang sudah tidak ada/dijual. Momen apa yang mengingatkan Arina terhadap mobil tersebut ?

       Sampai hari ini masih tersisa sedikit penyesalan, kenapa tidak saya titip aja ya? Atau mungkin dijual ke teman dekat. Tapi saat itu saya memang butuh duit untuk pindahan sih, jadi memang tidak banyak pilihan. Bukan hanya momen tertentu yang membuat saya ingat mobil itu, setiap kali di jalan liat mobil Accord tua melintas, saya pasti ingat Dobby.

      Bahkan kalau suami saya minta tolong agar saya memindahkan Dodge Dakota 2000 miliknya–yang besar itu, stir kiri, otomatis pula, sgt berlawanan dengan sedan tuaku–saya selalu ingat Dobby. Mengemudikan Dobby itu ibarat menggerakan badan, kami berdua sudah seperti satu unit. Sampai detik ini saya masih rindu mobil itu.


Rabu, 12 Februari 2014

Swinging Friends

Pada awal tahun 2007, Mocca sempat mengalami vakum manggung karena sedang rehat setelah tour panjang keliling Indonesia dan beberapa negara Asia serta sedang dalam proses perampungan album ke-3 mereka (Colours) yang kemudian dilaunching tanggal 5 Mei 2007.
Setelah album Colours rilis, gairah para fans mocca ini mulai bangkit kembali. Animo dari para fans terlihat dari ramainya halaman forum dari website Mocca (www.mymocca.com) pada saat itu. Oleh karena itu maka dibuatlah acara “Mocca’s Rehearsal Show” tanggal 27 Juli 2007 sebagai ajang ‘Kopi Darat’ dari para fans Mocca yang selama ini hanya aktif pada jejaring sosial saja. Acara ini terbatas hanya untuk 10 orang fans yang beruntung saja, diantaranya; Dyas, Windy, Agung, Miran, Young, Joph, dll. yang kemudian menjadi saksi terbentuknya Friendsclub Mocca.
Pada acara Rehearsal Show, tercetuslah beberapa nama sebagai identitas dari kumpulan fans Mocca, diantaranya Moccaholic, Mocca’s Swinger, Swinging Friends dan lain-lain. Ide-ide nama tersebut kembali kita perbincangkan di forum. Maka terpilihlah nama Swinging Friends yang merupakan ide dari Dyas sebagai nama untuk fans Mocca. Pada tanggal 31 Oktober 2007 bertepatan dengan hari ulang tahun Mocca, diadakan konser kecil-kecilan sebagai acara peresmian berdirinya Swinging Friends (SF). Hajatan besar Swinging Friends diadakan tanggal 9 Februari 2008 di Mocca’s Secret Show II. Acara itu menjadi tempat berkumpulnya SF seluruh Indonesia dalam satu tempat.
Sampai dengan saat SF masih aktif dalam berbagai kegiatan, tidak hanya berkumpul saat nonton bareng Mocca, tetapi juga kadang-kadang terlibat dalam kepanitiaan acara-acara yang dibuat oleh manajemen Mocca serta kegiatan-kegiatan lainnya seperti gathering atau charity.

sumber: http://mymocca.com/swingingfriends/about-us/

Personil Mocca Band

Personil Mocca Band :
Arina Ephipania Simangunsong (vokal dan flute) lahir pada tanggal 4 Mei 1978 di Bandung, Jawa Barat di mana ia lulus dengan gelar Bachelor of Arts dari National Institue of Technology di Bandung bersama denganRiko (gitar).
Nama tengahnya membawa kemiripan kata epiphania Yunaniyang berarti 'manifestasi', sering mengacu padapenampilan makhluk suci.
Tanpa diragukan lagi, banyak bersaksi tentang indahnya dari suaranya dan aksi panggung mempesona.
Fan dari Bing Crosby dan Frank SinatraArina telah mengangkat campuran yang tepat dari gerakan panggung dan dinamika musik yang sering ditemukan dalam jazz dan rakyat-Dixie lagu. Caranya hanya bersenang-senangdi atas panggung adalah apa yang membuatnya berbeda dari penyanyi lain di Indonesia.
Dia tidak pernah berusaha keras untuk mengesankan penonton dan dia lebih memilih untuk mengungkapkanperasaan yang sebenarnya saat menyanyikan lagu, sebagai gantinya. Nyanyian Suaranya dalam My Diaryterdengar sempurna.Riko Prayitno (gitarlahir pada 29 Januari 1977 di BogorJawa BaratSeperti Arinadia jugalulus dari Institut Teknologi Nasional (Bandung). Dia mulai bermain gitar pada usia dinidan mulai bermainsecara profesional dengan Arina saat masih di perguruan tinggi.


Riko Prayitno (gitarlahir pada 29 Januari 1977 di BogorJawa BaratSeperti Arinadia juga lulus dari Institut Teknologi Nasional (Bandung). Dia mulai bermain gitar pada usia dinidan mulai bermain secara profesional dengan Arina saat masih di perguruan tinggiBaginyagitar bukan hanya instrumen solo play, melainkanperpanjangan dari ide musiknya yang terus berkembang dalam soul musiknya.Indra Massad (drum) lahir pada31 Januari 1976 di MedanSumatera UtaraDia dan Toma belajar desain produk di Bandung bersama-samadan bergabung Mocca pada waktu yang samaTidak seperti drumer lainnya yang menggunakan banyak tom-tomdan simbalIndra lebih suka kesederhanaan dan fleksibilitas dari sebuah snare drum tunggal.

Ahmad Pratama alias Toma (bass) lahir pada 27 Juni 1976 di Bandung, Jawa Barat. Seorang desainer produk. Toma memegang komponen kunci dalam musik band Mocca. Permainan Bass sangat tepat sehingga tempo musik yang meraka bawakan terkesan rapih.

Indra Massad (drum) lahir pada 31 Januari 1976 di MedanSumatera UtaraDia dan Toma belajar desain produkdi Bandung bersama-samadan bergabung Mocca pada waktu yang samaTidak seperti drumer lainnya yangmenggunakan banyak tom-tom dan simbalIndra lebih suka kesederhanaan dan fleksibilitas dari sebuah snare drum tunggal.

Selasa, 11 Februari 2014

Biografi Band mocca

Kisah Mocca berawal dari dua orang personilnya (Arina-Vokal, Flute dan Riko-gitar). Mereka sebelumnya tergabung dalam sebuah band kampus dan merasa lelah membawakan lagu-lagu milik orang lain sehingga memutuskan untuk mulai menciptakan karya sendiri.
Namun, materi yang telah gubah tidak dapat diterima sebagian anggota band mereka. Pada akhirnya karena satu dan lain hal, band tersebut memutuskan untuk membubarkan diri. Akibat mengalami kesulitan merampungkan materi lagu-lagu yang telah mereka ciptakan ke dalam format band, Riko mengajak Indra (Drum) dan Toma (Bass) untuk ikut bergabung. Terbentuklah Mocca pada akhir tahun 1999. Kesatuan tujuan, presepsi, dan lingkungan kampus yang sama melatarbelakangi terlahirnya formasi Mocca hingga sekarang ini.
Lagu-lagu Mocca biasanya berkonsep story-telling. Setiap penggalan lirik Mocca dituangkan ke dalam beat musik yang berbeda-beda disesuaikan dengan cerita yang sedang dibawakan, mulai dari waltz, bossanova, rock ‘n roll hingga disco 70-an.
Dalam live performance-nya selain empat personel utama, dulu Mocca menggunakan format big-band yang dibantu oleh beberapa additional player, antara lain pada gitar, perkusi, keyboard, trompet, trombone, dan saxophone. Tetapi seiring berjalannya waktu, sekarang Mocca hanya dibantu oleh dua additional player, yaitu Agung pada Keyboard dan Tomi ada Trompet.
Bebarapa tahun terakhir, Mocca sibuk melakukan tour di berbagai negara. Bahkan di Korea, lagu-lagu Mocca sangat digemari. Tercatat, lagu Mocca beberapa kali dipakai sebagai jingle iklan di negara tersebut. Tidak heran jika akhirnya Mocca memiliki fans setia yang dinamakan swingingfriends Korea. Karena itu, meski sempat redup di kancah musik lokal, nama Mocca tetap berkibar di luar negeri.
Saat ini, Mocca yang pada 31 Maret 2010 nanti akan tampil di acara Seminar Kreatif yang diadakan oleh HMJ Jurnalistik UIN Sunan Gunung Djati ini sedang sibuk membuat sebuah mini album. “Rencananya, album ini akan diluncurkan pada Maret sekarang,” ujar Arina, saat ditemui di sela-sela penampilannya di GOR KONI, Bandung (21/2).
Prestasi (Achievement/Award):
1. MTV Indonesia Award 2003 Winner: Best Video of the Year
2. MTV Indonesia Award 2003 Nominee: Most Favorite New Artist
3. MTV Indonesia May 2003 Exlusive Artist
4. AMI (Anugrah Musik Indonesia) Award 2003 Nominee: Pendatang baru terbaik
5. MTV Asia Award 2004 Nominee: Most Favorite Indonesian Artist
6. AMI (Anugrah Musik Indonesia) Award 2008 Nominee: Best Graphic Design For Album Cover
7. AMI (Anugrah Musik Indonesia) Award 2008 Winner: Produksi Alte